Peristiwa

Jeritan Warga Menjadi "Langganan" Banjir, Solusi Signifikan Pemko Dalam Mengatasi Di Pertanyakan 

Jumat, 14 Oktober 2022 | 14:23:53 WIB

Dumai, (Riauperistiwa.co.id) - Seminggu terakhir sebahagian warga Dumai menderita akibat banjir rob mengenangi kawasan pemukiman mereka. Seperti diketahui banjir rob di akibatkan air laut dalam keadaan pasang dan naik ke darat. Fenomena ini bukan sekali saja namun saban kali pasang mencapai puncak banjir rob pasti terjadi. 

Dampaknya sama-sama diketahui, warga rumahnya dimasuki banjir rob akan menderita karena banyak barang-barang dan perabotan rumah tangga rusak akibat terendam. Tragisnya banjir rob akan semakin parah jika pada saat bersamaan terjadi hujan. Seperti situasi sekarang ini, dimana intensitas curah hujan yang tinggi maka lengkaplah derita dialami warga terdampak.

Salah satu warga terdampak kepada awak media berharap agar situasi ini dapat diatasi, karena merasa sangat menderita sekali. Selain aktivitas terganggu tidak sedikit harta benda menjadi rusak, dalam hal ini berharap Pemerintah Kota Dumai bisa mencari solusi secepatnya. Sudah tidak tahan lagi menghadapi situasi berlarut-larut kalau dibiarkan lama-lama 'jahanam' harta benda kami.

"Hajab, setiap pasang air laut masuk ke dalam rumah barang-barang dan pekakas seperti kursi, tempat tidur, kulkas pokoknya yang besar-besar terkena air, dan akibatnya rusak lama-lama habis semua perabotan dalam rumah". ungkap warga bernama Silvia yang berdomisi sekitaran Jalan Anggur, Selasa (11/10/2022).

"Setiap pasang rob air masuk ke rumah dan bertambah parah jika saat bersamaan hujan terjadi, lengkaplah penderitaan yang kami alami, situasi seperti ini sudah lama terjadi dan sampai sekarang sepertinya tidak ada upaya signifikan dilakukan, dan kita berharap ada upaya konkret agar situasi ini tidak terjadi ke depannya". keluh ibu rumah tangga tersebut, berharap.

Tempat terpisah warga pemilik ruko di Jalan Ombak menyampaikan hal yang sama, terkait banjir yang kerap menghampiri kediamannya yang juga dijadikan tempat usaha. Jalan Ombak ni jika pasang dan bercampur air hujan sudak seperti Kanal atau Sungai, air akan tergenang sampai sebatas lutut. 

"Jalan Ombak ni langganan banjir terutama banjir rob, semakin parah jika saat bersamaan hujan, sudah seperti Kanal atau Sungai dan pemandangan tersebut sudah biasa karena kerap terjadi, namun sangat disayangkan sampai sekarang upaya mengatasinya secara maksimal belum nampak, padahal pengalian dan pekerjaan Drainase berulang kali dilakukan". ungkap warga keturunan yang tidak ingin disebut namanya.

"Tidak habis pikir, meski upaya dilakukan seperti sia-sia dan tidak membawa perubahan signifikan namun pekerjaan tersebut berulang-ulang dilakukan, seperti sekarang parit digali dan dibongkar tapi dibiarkan dan belum dikerjakan dan kita pemilik usaha sangat menyayangkan karena usaha terganggu, sedangkan banjir tidak teratasi". sebutnya mengkritisi kebijakan yang dianggapnya sia-sia.

Pantauan awak media seminggu terakhir banjir rob terjadi di beberapa tempat seperti kawasan pemukiman sekitar Jalan Cempedak, Belimbing dan Anggur. Bahkan pada ruas Jalannya air tergenang sampai selutut, begitupula di Jalan Sultan Syarif Kasim. Tepatnya di depan Kantor Telkom bahkan air turut juga mengenang di kawasan Asrama Polisi. Hal itu ditandai dengan sepeda motor yang di parkir di atas Trotoar, serta Jalan lmam Bonjol juga terdampak.

Bahkan di Jalan lmam Bonjol warga meletakkan palang agar kendaraan tidak bisa melintas. Kemungkinan hal itu dilakukan sebagai antisipasi agar air tidak masuk ke rumah akibat kendaraan lewat. Warga yang rumahnya terdampak banjir hanya terlihat pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Mereka kebanyakan berdiri di depan rumah seraya memindahkan barang-barang yang bisa diangkat. Untuk perabotan besar hanya pasrah yang bisa dilakukan, semoga Pemko bisa mencari solusi terbaik dalam mengatasi persoalan banjir yang sangat menyengsarakan warga terdampak.***(ZA)

Terkini